Ini kali kedua saya bisa mengikuti acara digestif. Dimana dua tahun yang lalu 22nd Annual Scientific Meeting of Indonesia Digestive Surgeon yang diadakan di Universitas Pelita Harapan, Tanggerang Jakarta. Pada acara digestif sebelumnya saya membawakan free paper presentation tentang Kanker Kolon pada usia Muda.
Perhelatan JDW ini kali ini cukup sepi menurut saya. Hal ini mungkin karena banyak even-even yang diselenggarakan pada waktu yang hampir berdekatan, seperti Semarang Digestive Week pada akhir bulan November tahun ini. Atau juga sedang ada KONAS PERABOI (Bedah Onkologi) di Yogyakarta pada waktu yang sama. Kali ini JDW mengangkat tema “Colorectal and Pelvic Disorder”. Ya, kanker kolorektal telah memberikan sumbangsih burden diseases yang besar, dimana disumbar kanker kolorektal merupakan jenis kanker terbanyak ke-dua setalah kanker payudara.
Seperti acara sebelumnya, kali ini saya berkesempatan
membawakan free paper tentang Colorectal
in Pregnancy. Kanker
kolorektal pada wanita hamil merupakan kasus yang jarang. Beberapa hal dapat
menjadi tantangan dalam penanganan kanker kolorektal pada kehamilan, seperti
progresifitas penyakit, kendala diagnosa, pilihan terapi, kemoterapi, prognosis
yang jelek sampai pada usaha untuk mempertahankan keselamatan ibu dan bayi. Saya
laporkan dua kasus kanker kolorektal pada kehamilan. Terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penatalaksanaan pasien kanker kolorektal pada kehamilan yaitu :
Untuk tindakan kemoterapi pada wanita hamil , menurut Sorosky 1997 terdapat tiga pilihan yaitu :
- Lokasi tumor
- Umur kehamilan
- Operasi elektif atau emergensi
- Stadium tumor
- Komplekasi tumor terhadap kehamilan
- Perlu tidaknya terminasi kehamilan
Untuk tindakan kemoterapi pada wanita hamil , menurut Sorosky 1997 terdapat tiga pilihan yaitu :
- Terminasi kehamilan terlebih dahulu baru dilaksanakan kemoterapi
- Menunda kemoterapi sampai kelahiran
- Melakukan kemoterapi pada kehamilan
Penggunaan kemoterapi pada trimester pertama akan berisiko abortus, kematian bayi dan terjadinya malformasi. Walaupun kemoterapi pada trimester ke dua dan tiga cukup aman, namun telah ada laporan yang menunjukkan bahwa kemoterapi dapat mengakibatkan BBLR dan intrauterine growth retardation.
Dari paper tersebut
disimpulkan bahwa :
- Kanker kolorektal pada kehamilan menimbulkan tantangan tersendiri dalam diagnosa dan terapi
- Kanker kolorektal pada kehamilan sering ditemukan pada stadium lanjut dan dengan kebanyakan lokasi pada kolon bagian distal
- Penatalaksanaan kanker kolorektal pada kehamilan harus selalu memperhatikan keselamatan pasien dan janin
- Pengobatan terdiri dari operatif dan kemoterapi, namun perlu lebih banyak lagi pengalaman kasus
Terkadang kita sudah
merasa puas dengan pencapaian yang kita dapat selama ini. Namun saat kita
mellihat lebih luas, ternyata kita sangat banyak tertinggal. Sebagai residen
saya belajar untuk tidak pernah puas dengan pencapaian apapun, dan harus terus
belajar dan belajar. Karena sebagai seseorang yang memiliki profesi dokter,
kita punya tanggung jawab yang besar dalam aktivitas kita. Begitu pula pada
acara ini, muncul motivasi untuk belajar lebih tekun dan berlatih sebanyak
mungkin.
Dalam bidang biologi molekuler
misalnya, disamping KRAS ternyata BRAF sudah menjadi salah satu pemeriksaan
yang secara penelitian memiliki makna klinis yang penting untuk memperkirakan
prognosis pasien-pasien kanker kolorektal. Belum lagi perkembangan teknik
laparoskopi untuk penatalaksanaan kanker kolorektal sudah banyak berkembang
terutama di luar sana (baca di luar Indonesia).
Topik pada Jakarta Digestive Week kali ini :
Topik pada Jakarta Digestive Week kali ini :
- Technological Advances in the surgical treatment of colon and rectal cancer
- Analysis of Oncogene K-Ras Mutation in Colorectal
- Optimizing Chemotherapy in Colorectal Cancer
- Appear
- Laparoscopic Colorectal Surgery
- Transanal Endoscopic Operation
- Management of Colorectal GIST
- Colorectal Manifestations of AIDS/HIV Infections
- Recent Advances in Diagnostic Techniques of Colorectal Disorders; Virtual Colonoscopy, Capsule Endoscopy, PET Scan, Defecography, Endorectal Sonography, etc
- Benign Anorectal Disorders (Fistula,Hemmorrhoids)
- Constipation = Diagnosis and Management When The Pelvic Floor Is The Culprit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar